Karburator merupakan salah satu bagian penting dari sistem pembakaran internal alami mesin (normally aspirated engines) berbahan bakar bensin dan sejenisnya yang pertama kali dirancang oleh Karl Friedrich Benz, seorang insinyur berkebangsaan Jerman pada tahun 1885.
Fungsi utama karburator ialah mencampur bahan bakar dengan udara/oksigen agar supaya bisa terbakar dengan baik dalam ruang pembakaran. Fungsi lain karburator yang tak kalah pentingnya ialah sebagai alat pengontrol jumlah bahan bakar dan udara yang akan masuk ke dalam ruang pembakaran sehingga daya mesin bisa dikendalikan sesuai dengan kebutuhan.
Walaupun saat ini berbagai keluaran terbaru kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat sudah menggunakan teknologi injeksi baik manual maupun yang dikontrol dengan listrik, namun bagi sekelompok orang khususnya mereka yang suka memodifikasi, mesin dengan sistem karburator tetap menjadi pilihan oleh karena memodifikasi karburator itu lebih gampang dan murah ketimbang dengan memodifikasi teknologi injeksi.
Cara Kerja Karburator
Karburator itu sendiri pada dasarnya merupakan sebuah lorong atau venturi tempat mengalirnya udara. Jika kita amati sebuah karburator, maka hal yang paling menonjol yang akan kita lihat ialah sebuah lubang yang bentuk pertamanya besar (bagian yang terhubung dengan saringan udara) kemudian mengecil (bagian yang terhubung dengan intake mesin). Lorong tersebut dirancang demikian sesuai dengan hukum alam untuk mempercepat aliran udara yang masuk ke karburator sehingga mampu menyedot bahan bakar yang ada pada mangkuk karburator.
Bayangkan mesin 2 langkah atau 4 langkah anda seperti sebuah pompa atau alat suntik yang memiliki kemampuan untuk menghisap. Pada saat piston melangkah dari titik mati atas ke bawah atau biasa dikenal dengan langkah hisap, terciptalah kevakuman di dalam ruang pembakaran. Kevakuman ini akan menghisap udara dan bahan bakar dari karburator menuju ruang pembakaran untuk kemudian dikompresi pada langkah kompresi dan dibakar oleh percikan api busi.
Efek Komposisi Campuran Udara dan Bahan Bakar
Apabila komposisi udara dan bahan bakar sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi saat itu, maka percikan api busi dapat membakar campuran itu dan memberikan tenaga maksimal mesin. Bila terlalu banyak udara daripada bahan bakar maka komposisi itu akan sulit terbakar. Andai kata komposisi tadi terbakar, hal itu akan mengakibatkan panas berlebihan pada mesin dalam pemakaian normal sehingga dapat memperpendek usia komponen-komponen mesin. Efek terparah jika mesin kelebihan udara ialah detonasi. Detonasi terjadi karena komposisi campuran bahan-bakar dan udara itu meledak karena ruang bakar yang terlalu panas, sebelum busi memercikan api. Bayangkan piston yang sementara pada langkah kompresi tiba-tiba bebannya ditambah oleh ledakan tadi. Jika kepala piston tidak lubang oleh ledakan itu maka ruang bakarnya yang akan rusak atau keduanya. Sekarang jika bahan bakar terlalu banyak ketimbang udara maka percikan api busi tidak dapat membakar komposisi itu alias kebasahan. Jika bahan bakar lebih banyak dari yang seharusnya tetapi dapat dibakar oleh percikan api busi maka hal itu akan mengakibatkan selain borosnya pemakaian bahan bakar juga terjadinya pengendapan kerak arang dalam ruang pembakaran sehingga mesin harus diservis lebih cepat dari biasanya untuk mengeluarkan kerak yang juga bisa menyebabkan detonasi karena meningkatkan rasio kompresi dan menyimpan panas berlebih dalam hal ini kerak arang tadi akan menjadi bara dalam ruang pembakaran yang memicu detonasi. Akan tetapi dalam beberapa penerapannya, komposisi campuran bahan bakar yang sedikit lebih banyak akan membantu sistem pendinginan mesin, dengan kata lain mesin anda akan lebih dingin bila sedikit boros ketimbang sedikit irit. Namun seiring dengan gencar-gencarnya promosi pengurangan emisi gas rumah kaca dunia hal tersebut tidaklah sesuai dengan semangat ramah lingkungan karena sedikit lebih boros bahan bakar akan menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi.
Bagian-Bagian Karburator
Pengontrol Ketinggian Bahan Bakar – Pengontrol ini dikendalikan oleh pelampung dan katup, pelampung biasanya terbuat dari bahan tahan bensin yang bagian tengahnya kosong agar dapat mengapung di atas permukaan bahan bakar. Pada waktu mengapung, bagian katupnya menutup lubang masuk bensin ke mangkuk karbu supaya bensin tidak dapat masuk. Setelah bensin berkurang, pelampung akan turun dan katup akan terbuka sehingga aliran bensin kembali masuk. Kita bisa mengatur ketinggian bensin dalam mangkuk karbu dengan cara membengkokkan pengungkit besi pelampung, tapi jika bahan pelampung terbuat dari plastik seluruhnya maka satu-satunya cara ialah memanaskan plastik itu dan membengkokkannya tapi tidak dianjurkan karena dapat merusak pelampung. Ketinggian bahan bakar dalam mangkuk karbu mempengaruhi tingkat komposisi bahan bakar. Semakin tinggi ketinggian bensin dalam mangkuk maka semakin tinggi komposisi bahan bakar dan sebaliknya. Pengontrol ketinggian bahan bakar ini juga berfungsi untuk menghalangi bensin masuk ke ruang pembakaran pada waktu mesin mati atau motor diparkir. Jika bensin anda selalu berkurang drastis pada waktu anda memarkir kendaraan anda, maka periksalah pelampung atau katup pelampung karena anda tidak hanya rugi bahan bakar akan tetapi mesin anda juga bisa rusak karena katup atau pelampung yang rusak menyebabkan bensin masuk ke ruang pembakaran dan akan tercampur dengan oli mesin sehingga mengencerkan oli tersebut.
Pilot Jet dan Sekrup Stasioner – Pilot Jet mengontrol putaran stasioner standar mesin hingga seperempat putaran gas. Stasioner mesin bisa dinaikan atau diturunkan melalui Sekrup Stasioner. Oleh karena pilot jet mengatur bahan bakar dari nol sampai 25 persen putaran gas, maka performa mesin pada jarak ini bisa diatur dengan mengganti pilot jet sesuai permintaan mesin. Untuk mengetahui apakah pilot jet anda sudah cocok dengan permintaan mesin lakukan langkah-langkah berikut. Pasang busi baru dan jalankan motor anda pada putaran 25 persen gas selama beberapa saat kemudian dinginkan dan periksa busi anda, jika kehitaman maka pilot jetnya terlalu besar, jika kepala busi anda keputihan, maaf bukannya bagian kewanitaan, maka pilot jetnya terlalu kecil. Kepala busi berwarna merah bata setelah motor dijalankan pada putaran seperempat gas selama beberapa saat menunjukkan bahwa pilot jet telah sesuai dengan permintaan mesin.
Needle Jet – Needle jet adalah lubang yang berada tepat di atas main jet yang merupakan tempat keluar masuk jet needle atau jarum skep. Pada beberapa merek karbu needle jet bisa disesuaikan atau diganti tapi pada karbu lain, needle jet sudah paten alias tidak bisa diganggu gugat. Needle jet mengatur komposisi bahan bakar dari 15 sampai 60 persen putaran gas. Tentu saja ukuran lubang needle jet yang lebih besar menyebabkan komposisi bahan bakar lebih tinggi dan sebaliknya.
Jet Needle – Benda ini biasa disebut jarum skep. Pada karbu non vakum, begitu anda memutar gas, maka tali gas akan menarik jarum skep sehingga bensin dari dalam mangkuk akan terhisap ke venturi dan masuk ke mesin. Jarum skep tersedia dalam berbagai ukuran. Bentuk jarum skep seperti batangan yang bagian atasnya besar kemudian mengecil. Jadi jika anda menarik gas penuh, maka bagian yang menutup lubang jet atau needle jet hanyalah bagian terkecil dari jarum skep. Jarum skep mengontrol komposisi bahan bakar dari 20 sampai 80 persen putaran gas. Mengganti ukuran jarum skep yang lebih kecil akan meningkatkan komposisi bahan bakar dan sebaliknya.
Skep Karbu – Skep tersedia dalam berbagai bentuk, biasanya berbentuk silinder, ada yang berbentuk semi kotak, dan ada juga yang berbentuk kotak yang biasanya lebih peka terhadap bukaan gas. Skep ini mengatur komposisi bahan bakar dari 0 sampai 35 persen bukaan gas. Jika anda mengganti skep dengan sudut cut out (bagian skep yang sengaja dikeluarkan) lebih kecil akan meningkat komposisi bahan bakar dan sebaliknya.
Main Jet – Bagian ini yang biasanya digonta-ganti, mengatur komposisi bahan bakar dari 60 sampai 100 persen putaran gas. Untuk mengetahui apakah main jet anda sudah sesuai dengan permintaan mesin, lakukan langkah-langkah berikut: ganti busi baru, jalankan motor anda dengan putaran gas penuh kira-kira selama sepuluh detik, lalu segera tarik kopling dan matikan mesin anda melalui engine stop. Dinginkan mesin dan periksa busi, jika kepala busi kehitaman maka main jet anda terlalu besar, jika kepala busi keputih-putihan, ganti ukuran main jet lebih besar, jika kepala busi anda berwarna merah bata maka anda sudah mendapatkan setelan main jet yang terbaik.
Perlu anda ketahui bahwa bagian-bagian karburator itu tidaklah bekerja secara terpisah tetapi saling terkait satu sama lain. Mengganti satu bagian akan mempengaruhi bagian lainnya. Ada beribu-ribu bahkan jutaan kombinasi jetting karbu. Untuk mendapatkan hasil terbaik anda memerlukan dana serta tenaga yang tidak kecil untuk melakukan riset. Sekadar saran untuk para pemilik motor baru, tetaplah mempertahankan karuburator asli pabrik karena karbu itu sudah dirancang dan disesuaikan untuk motor anda melalui penelitian yang memakan biaya besar. Tapi jika anda adalah seorang penggila modifikasi, mendapatkan setingan karbu terbaik merupakan kepuasan tersendiri yang tak bisa dinilai dengan uang.